Jaringan Wireles

Jenis-jenis media transmisi wireless



Gelombang Mikro
Gelombang mikro merupakan hubungan dengan menggunakan media transmisi radio gelombang pendek yang panjang gelombangnya hanya dalam satuan sentimeter. Transmisi gelombang mikro memiliki jangkauan yang pendek, jika digunakan dalam hubungan jarak jauh, diperlukan banyak setasiun repeater.


Sistem Satelit
Sinyal yang dikirim melaui media transmisi stasiun gelombang mikro dibumi diterima oleh satelit yang berbeda diluar angkasa kemudian dikirimkan kembali ke stasiun gelombang mikro dibelahan bumi lainnya.


Gelombang Radio Untuk Seluler
Media transmisi telekomunikasi berjalan dengan sistem seluler digital, ada 2 macam yaitu :
GSM non-seluler yang memiliki cakupan daerah cakup luas dengan dilengkapi antena sebagai pemancar dan penguat sinyal.
GSM seluler dilengkapi sistem towr pengirim dan penerima yang disebut Bese transceiver Station atau BTS.


Sinar Infra Merah
Sinyal infra merah merupakan salah satu media transmisi jarak dekat. Teknologi ini memiliki sifal line of sight, jika terhalang, maka aliran data dan informasi akan terhenti, serta mudah terinterferensi oleh sinar matahari. Teknologi infra merah dipakai untuk komunikasi skala kecil, terutama untuk jaringan komputer lokal dalam satu ruang. Media transmisi ini banyak digunakan dalam penelitian untuk melakukan uji coba perangkat wireless, misalnya remote control televisi.


Sistem Sinar Laser
Teknologi ini hampir sama dengan sinar infra merah, yaitu memiliki sifat line of sight yang mampu membawa data atau sinyal. Data yang dikirimkan melalui sinar laser ternyata jauh lebih besar dari pada gelombang radio, microwave, dan peralatan elektrik lainnya. Teknologi ini digunakan untuk media transmisi jarak jauh.


Spesifikasi  jaringan wifi menurut stabdard IEE




802.11
Pada tahun 1997, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) membuat standar WLAN pertama. Mereka menyebutnya 802.11 sesuai dengan nama kelompok yang dibentuk untuk mengawasi perkembangannya. Sayangnya, 802.11 hanya mendukung maksimum bandwidth jaringan 2 Mbps, terlalu lambat untuk sebagian besar aplikasi. Sehingga produk ini kini tidak lagi diproduksi.


802.11b
IEEE mengembangkan kembali standar 802.11 pada awal Juli 1999 dengan menciptakan spesifikasi 802.11b. 802.11b mendukung bandwidth sampai 11 Mbps. Sebanding dengan kecepatan Ethernet. 802.11b menggunakan frekuensi radio yang sama dan diatur pada sinyal (2,4 GHz ) sebagai standar 802.11 yang asli. Beberapa vendor lebih suka menggunakan frekuensi ini untuk menurunkan biaya produksi mereka. Namun perangkat dengan standar 802.11b lebih sering mendapatkan interferensi/gangguan dari oven microwave, telepon nirkabel, dan peralatan lain yang sama-sama menggunakan frekuesi 2,4 GHz. Kelebihan: biayanya paling murah. Kekurangan: kecepatan maksimumnya paling lambat; mudah terkena interferensi perangkat lain.


802.11a
Disaat IEEE melakukan pengembangan 802.11b, IEEE juga melakukan pengembangan standard Wi-Fi lainnya yaitu 802.11a. Karena 802.11b lebih popular, banyak orang mengira 802.11b adalah pengembangan dari 802.11a, namun hal tersebut salah kaprah karena faktanya standard 802.11a dan 802.11b dikembangkan secara bersamaan. Perangkat yang menggunakan standard 802.11a maksimal bandwidth dapat mencapai 54Mbps dan menggunakan frekuensi kisaran 5GH. Namun dibandingkan 802.11b, jangkuan/rangenya lebih pendek karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka semakin pendek jarak yang dapat dijangkau perangkat tersebut. Perbedaan frekuensi antara 802.11b dan 802.11a menyebabkan kedua perangkat tersebut tidak dapat saling terhubung.


802.11g
Pada tahun 2002 dan 2003, standard wireless baru yang dikenal dengan 802.11g muncul di pasaran. 802.11g menggabungkan keunggulan dari 2 standard sebelumnya sehingga mampu mencapai maksimum bandwidth 54Mbps dan menggunakan frekuensi 2.4GHz untuk mendapatkan jangkauan yang luas. 802.11g sendiri kompatibel dengan 802.11b, sehingga access point yang menggunakan standard 802.11g dapat digunakan oleh perangkat yang menggunakan standard 802.11b.


802.11n
Standar IEEE 802.11n dirancang untuk memperbaiki standard 802.11g untuk maksimal bandwidth yang didukung dengan menggunakan multiple wireless signal dan antena (disebut teknologi MIMO)/ 802.11n memiliki kecepatan sampai 300 Mbps. 802.11n juga menawarkan jangkauan yang lebih baik. Kelebihan: kecepatan maksimum tercepat dan jangkauan sinyal terbaik, lebih tahan terhadap gangguan sinyal dari sumber luar, bisa berjalan dalam 2 frekuensi baik 2,4GHz maupun 5GHz. Kekurangan: biaya lebih mahal dari 802.11g, penggunaan beberapa sinyal sangat mungkin mengganggu jaringan lain yang menggunakan standard 802.11b atau 802.11g.


802.11ac
802.11ac adalah standard wireless terbaru dan masih dalam pengembangan dan mungkin baru muncul di pasaran pada tahun 2014. Untuk kecepatan maksimum standard ini dapat mencapai 1Gbps, sama dengan kecepatan Gigabit Ethernet dan berjalan pada frekuensi dengan range 5GHz.


Jenis Jenis Antena Wireles Beserta Kelebihan dan Kekurangannya



Antena Yagi

Antena Yagi mempunyai bentuk seperti antenna grid, antena ini juga mempunyai cakupan yang searah
Kelebihan :
Penguatan dapat diatur, penggunaan prinsip antena direksional.
Kekurangan :
Bahan untuk merakit cukup banyak, pembuatan dan penghitungn relatif sulit


Antena Grid

Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal.
Kelebihan antena grid vertikal :
Jangkauan jauh
Kekurangan antena grid vertikal :
Beam sangat kecil, sehingga saat pointing harus benar-benar pas
Kelebihan antena grid horizontal :
Beam sangat besar, sehingga mudah untuk poiting.
Kekurangan antena grid horzontal :
Mudah terkena interfensi, jangkauan pendek.


Antena Omni

Antena WiFi yang satu ini memiliki bentuk menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena ini mempunyai cakupan yang lebih luas daripada antena Grid.
Kelebihan :
Mempunyai frekuensi jaringan 360 derajat, mudah untuk membuatnya, tidak banyak memakan biaya
Kekurangan :
Lama proses koneksi, karena harus membagi sinyal untuk 360 derajat.


Antena Wajan Bolic

Antena ini dinamai dengan Wajan Bolic karena antena ini hampir sama dengan antena parabolic. Antena ini cukup sederhana karena bahan untuk parabolic disc menggunakan wajan atau alat dapur yang sering digunakan untuk memasak
Kelebihan :
Jaringan yang dihasilkan cukup stabil dan lebih cepat, instalasi cepat, murah
Kekurangan :
Harus mempunya monting yang kuat, daya yang dihasilkan tidak dapat dikendaliakn secara teratur, tidak mempunyai sesitifitas seperti parabola aslinya

Comments